Eksplorasi Tumbuhan Paku (Pteridophyta) pada Tiga Daerah Topografi Berbeda di Kawasan Taman Wisata Alam Tirta Rimba Baubau
DOI:
https://doi.org/10.54082/jupin.284Kata Kunci:
Eksplorasi, Pteridophyta, Tirta Rimba Baubau, TopografiAbstrak
Tumbuhan paku sangat menyukai tempat-tempat yang lembab, mulai dari dataran tinggi hingga dataran rendah yang memiliki curah hujan yang cukup tinggi. Hal ini dikarenakan curah hujan yang tinggi mengakibatkan kelembaban yang cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan paku (Pteridophyta) pada tiga daerah topografi yang terdapat di Kawasan Taman Wisata Alam Tirta Rimba Baubau. Metode yang digunakan yaitu metode eksplorasi dengan teknik purposive sampling. Data pengukuran faktor lingkungan meliputi pH tanah, suhu tanah, suhu udara, kelembaban udara intensitas cahaya dan ketinggian tempat. Teknik analisis data secara deskriptif yaitu dengan mendeskripsikan ciri-ciri morfologi setiap jenis tumbuhan paku yang ditemukan di lokasi penelitian dengan mengacu pada buku-buku identifikasi yang relevan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa, tumbuhan paku (Pteridophyta) yang ditemukan pada daerah topografi datar terdiri dari Bolbitis sp., Cristensenia auscifolia, Christella dentata, Christella parasitica (L.) H. Lev., Dicksonia blumei Moore, Lomaropsis kingi (Copel.) Holt, Nephrolepis bisserata (Sw.) Schott., Nephrolepis falcata (Cap.) C. Chr., Selaginella ciliaris (Retz.) Spring., Selaginella willdenowii (Desv.) Backer, Tectaria ternifolia (VA. VR) C.Chr. topografi landai terdiri dari Adiantum phylippense L., Adiantum polyphyllum Willd., Asplenium polyodon G. Forster, Asplenium tenerum. forst., Christella siamensis (Tagawa & Iwatsuki) Holt, Equistetum debile, Polystichum ductuosum, Pteris aspericaulis R. Br., Pteris ensiformis, Pteris orientalis v. Ald. v. Ros, Pteris umbrosa L. Spec., Pteris vittata L. Spec, Tectaria crenata cavanilles, dan daerah topografi bukit terdiri dari Blechnum sp., Grammitis leonardii B.S Parris, Lygodium dimorphum. Copel., Lygodium flexuosum, Lygodium longifolium (Willd) Sw., Lygodium microphyllum (cav.) R.Br.
Referensi
Arief, A. (1994). Hutan, Hakikat dan Pengaruhnya Terhadap Lingkungan. Yayasan Obor Indonesia.
Arini dan Julianus. (2012). Keragaman Jenis Tumbuhan Paku (Pteridophyta) di Cagar Alam Gunung Ambang Sulawesi Utara. Manado. Jurnal Biokonservasi, 02(01), 17–38.
Ewusie, Y. J. (1980). Pengantar Ekologi Tropika. ITB. Bandung.
Hasibuan, H., Rizalinda, dan Rusmiyanto, E. P. W., (2016). Inventarisasi Jenis Paku-Pakuan (Pteridophyta) di Hutan Sebelah Darat Kecamatan Sungai Ambawang Kalimantan Barat. Protobiont. 5(1): 46-58.
Janna, M., Reny, D.R. & Sepriyaningsih. (2020). Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Pteridophyta (Paku-Pakuan) Di Kawasan Curug Panjang Desa Durian Remuk Kabupaten Musi Rawas. Jurnal Biologi dan Pembelajarannya. 7(1), 19-22.
Morajkar, S., Sajeev, S and Hegde, S. (2015) Ferns: A Thriving Group Of Urban Dwellers. Bionature, 35 (1 & 2), 2015 : 13-21
Nurcahyati, N. (2016). Identifikasi Profil Karakteristik Morfologi Spora Dan Prothalium Tumbuhan Paku Familia Polypodiaceae. Jurnal Bioedukasi. 14(2), 25-30.
Polunin, N. (1990). Pengantar Geografi dan Beberapa Ilmu Serumpun. Gadjah Mada University Press.
Saputro, R. W. dan Sri U. (2020). Keanekaragaman Tumbuhan Paku (Pteridophyta) di Kawasan Candi Gedong Songo Kabupaten Semarang. Jurnal Bioma. 22(1), 53-58.
Sastrapradja, S. (1980). Jenis-jenis Paku-pakuan Indonesia. Lembaga Biologi Indonesia-LIPI. Bogor
Tjitrosoepomo, G. (1994). Taksonomi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press.Yogyakarta.
Zhigila D. A, Sawa F. B. J, Oladele F. A dan Muhammad S. (2015). Aesthetic and. Significance of Ferns to Landscaping Industries A Taxonomic Review. International Journal Current Research in Bioscience and Plant Biology. 2(3):7-12
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Jannatun Naiym, Asmawati Munir

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.