Faktor-Faktor Risiko Terjadinya Stunting pada Anak Usia 12-23 Bulan di Kabupaten Bener Meriah Aceh dan Upaya Penanggulangannya

Penulis

  • Linda Karmila Magister Kabidanan, Universitas Padjadjaran, Indonesia
  • Farid Farid Magister Kabidanan, Universitas Padjadjaran, Indonesia
  • Herman Susanto Departemen Obsteti Ginekologi, Universitas Padjadjaran, Indonesia
  • Fanni Hanifa Pendidikan Profesi Bidan, Universitas Indonesia Maju, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.54082/jupin.553

Kata Kunci:

Infeksi, Makanan Pendamping, Pengetahuan, Sikap, Stunting, Teknik Menyusui

Abstrak

World Health Organization (WHO) menetapkan batas toleransi stunting sebesar 20% atau seperlima dari jumlah seluruh balita; jika prevalensi balita pendek lebih dari 20%, itu sudah merupakan masalah kesehatan masyarakat. WHO juga mengatakan bahwa prevalensi stunting antara 30 dan 39 persen adalah masalah kesehatan masyarakat yang berat, dan bahwa prevalensi stunting lebih dari 40% adalah masalah serius. Meningkatnya status kesehatan gizi anak merupakan salah satu indikator pembangunan kesehatan, yang selalu menjadi tantangan bagi seluruh negara di dunia dalam upaya peningkatan kesehatan, penurunan angka kesakitan dan kematian khususnya pada bayi dan anak. Menurut WHO, kesehatan masyarakat dianggap berat bila prevalensi stunting sebesar 30-39% dan dikatakan serius bila prevalensi stunting sebesar ≥40%, oleh karena itu stunting merupakan masalah kesehatan masyarakat yang butuh penanganan serius. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor resiko stunting dan penanggulangannya terhadap anak usia 12-23 bulan. Metode pada penelitian ini Untuk mengetahui menggunakan observasional analitik dengan desain case control, yang membandingkan dua kelompok antara kelompok kasus (balita stunting) dan kelompok kontrol (balita normal). Selanjutnya menggunakan desain quasi-eksperimental (one group pre-post test). Kedua kelompok akan diberikan intervensi berupa edukasi tentang faktor-faktor penyebab, dampak stunting dan upaya penanggulangannya. Hasil dari penelitian ini ditanyara Pemberian makanan pendamping yang tidak memadai, praktik menyusui yang tidak memadai, dan infeksi merupakan faktor penyebab stunting pada balita usia 12-23 bulan di Kabupaten Bener Meriah. Aceh. Selanjutnya edukasi kepada ibu balita dapat mempengaruhi pengetahuan dan sikap ibu dalam menangani balita stunting.

Referensi

Berra, W. G., & Garoma Berra, W. (2019). Childhood Undernutrition and Multilevel Analysis of Risk Factors: 2016 Standard DHS Survey Data. Researchgate.Net, 3(December), 224–242. www.scitcentral.com

Chen, S., Guo, L., Wang, Z., Mao, W., Ge, Y., Ying, X., Fang, J., Long, Q., Liu, Q., Xiang, H., Wu, C., Fu, C., Dong, D., Zhang, J., Sun, J., Tian, L., Wang, L., Zhou, M., Zhang, M., … Tang, S. (2019). Current situation and progress toward the 2030 health-related Sustainable Development Goals in China: A systematic analysis. PLOS Medicine, 16(11), e1002975. https://doi.org/10.1371/journal.pmed.1002975

Darteh, E. K. M., Acquah, E., & Kumi-Kyereme, A. (2014). Correlates of stunting among children in Ghana. BMC Public Health, 14(1). https://doi.org/10.1186/1471-2458-14-504

EPHI. (2015). Countdown To 2015 : Ethiopia ’ S Progress Towards Reduction in Under-Five Mortality. 115.

Fajrina, N., & Syaifudin. (2016). Hubungan Faktor Ibu Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Puskesmas Piyungan Kabupaten Bantul. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ’Aisyiyah Yogyakarta, 10. http://digilib.unisayogya.ac.id/2051/1/NASKAH PUBLIKASI %28NURUL FAJRINA 201510104302%29.pdf

Haddad, L., Achadi, E., Bendech, M. A., Ahuja, A., Bhatia, K., Bhutta, Z., Blössner, M., Borghi, E., Colecraft, E., De Onis, M., Eriksen, K., Fanzo, J., Flores-Ayala, R., Fracassi, P., Kimani-Murage, E., Koukoubou, E. N., Krasevec, J., Newby, H., Nugent, R., … Srinath Reddy, K. (2015). The global nutrition report 2014: Actions and accountability to accelerate the world’s progress on nutrition. Journal of Nutrition, 145(4), 663–671. https://doi.org/10.3945/jn.114.206078

Mitra, M. (2015). Permasalahan Anak Pendek (Stunting) dan Intervensi untuk Mencegah Terjadinya Stunting (Suatu Kajian Kepustakaan). Jurnal Kesehatan Komunitas, 2(6), 254–261. https://doi.org/10.25311/keskom.Vol2.Iss6.85

Prendergast, A. J., & Humphrey, J. H. (2014). The stunting syndrome in developing countries. Paediatrics and International Child Health, 34(4), 250–265. https://doi.org/10.1179/2046905514Y.0000000158

Rochmah, A. M. (2017). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Wonosari I. Naskah Publikasi, 1–13.

Stewart, C. P., Iannotti, L., Dewey, K. G., Michaelsen, K. F., & Onyango, A. W. (2013). Contextualising complementary feeding in a broader framework for stunting prevention. Maternal & Child Nutrition, 9(S2), 27–45. https://doi.org/10.1111/mcn.12088

Suthar, A. B., Khalifa, A., Joos, O., Manders, E. J., Abdul-Quader, A., Amoyaw, F., Aoua, C., Aynalem, G., Barradas, D., Bello, G., Bonilla, L., Cheyip, M., Dalhatu, I. T., De Klerk, M., Dee, J., Hedje, J., Jahun, I., Jantaramanee, S., Kamocha, S., … Hladik, W. (2019). National health information systems for achieving the Sustainable Development Goals. BMJ Open, 9(5), 1–14. https://doi.org/10.1136/bmjopen-2018-027689

Torlesse, H., Cronin, A. A., Sebayang, S. K., & Nandy, R. (2016). Determinants of stunting in Indonesian children: Evidence from a cross-sectional survey indicate a prominent role for the water, sanitation and hygiene sector in stunting reduction. BMC Public Health, 16(1), 1–11. https://doi.org/10.1186/s12889-016-3339-8

Voth-Gaeddert, L. E., Stoker, M., Cornell, D., & Oerther, D. B. (2018). What causes childhood stunting among children of San Vicente, Guatemala: Employing complimentary, system-analysis approaches. International Journal of Hygiene and Environmental Health, 221(3), 391–399. https://doi.org/10.1016/j.ijheh.2018.01.001

Who Water , Sanitation and Hygiene. (2025).

Diterbitkan

16-09-2024

Cara Mengutip

Karmila, L., Farid, F., Susanto, H., & Hanifa, F. (2024). Faktor-Faktor Risiko Terjadinya Stunting pada Anak Usia 12-23 Bulan di Kabupaten Bener Meriah Aceh dan Upaya Penanggulangannya. Jurnal Penelitian Inovatif, 4(4), 1869–1878. https://doi.org/10.54082/jupin.553