Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Pencegahan Sindrom Mata Kering di Poli Lansia Puskesmas Kuta Alam Tahun 2023
DOI:
https://doi.org/10.54082/jupin.1360Kata Kunci:
Edukasi, Kesehatan Mata, Lansia, Sindrom Mata Kering, SosialisasiAbstrak
Sindroma mata kering adalah masalah kesehatan yang signifikan, mempengaruhi 9.5–90% populasi global dan dapat menyebabkan gangguan pada aktivitas sehari-hari seperti membaca, mengemudi, dan penggunaan perangkat digital. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pencegahan sindroma mata kering di Poli Lansia Puskesmas Kuta Alam tahun 2023. Mengingat tingginya prevalensi dan dampak negatif sindroma ini, penting untuk memahami perilaku pencegahan yang dapat diterapkan. Desain penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian terdiri dari 572 pasien wanita di Poli Lansia, dengan 85 responden dipilih menggunakan metode accidental sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara menggunakan kuesioner pada tanggal 3–13 Mei 2023, dan analisis data dilakukan dengan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 32.4% responden memiliki perilaku pencegahan mata kering yang baik, 47.1% memiliki pengetahuan baik, 47.2% bersikap positif, dan 45.9% pernah terpapar informasi terkait mata kering. Analisis bivariat menunjukkan hubungan signifikan antara pengetahuan (p-value = 0.008), sikap (p-value = 0.002), dan paparan informasi (p-value = 0.016) dengan perilaku pencegahan sindroma mata kering.Penelitian ini menyimpulkan bahwa peningkatan pengetahuan, sikap, dan akses informasi dapat memperbaiki perilaku pencegahan. Oleh karena itu, petugas kesehatan diharapkan untuk memberikan penyuluhan yang lebih intensif mengenai gejala, dampak, dan cara pencegahan sindroma mata kering, yang dapat berkontribusi pada kebijakan kesehatan untuk mengurangi risiko dan komplikasi yang terkait.
Referensi
Bernadette, K., Rasyid, M., Saridewi, N., Dwiyanti, E., & Kuntaman, K. (2023). Screen time and dry eye disease during distance learning among the class of 2019 medical students at a university in Jakarta, Indonesia. Folia Medica Indonesiana, 59(1), 8–13. https://doi.org/10.20473/fmi.v59i1.38737
Brown, J. (2020). Understanding dry eye disease: A patient-centered approach. Journal of Ophthalmic Research, 45(2), 145–152. https://doi.org/10.1016/j.jor.2020.03.005
Craig, J. P., Nelson, J. D., Azar, D. T., Belmonte, C., Bron, A. J., Chauhan, S. K., de Paiva, C. S., Gomes, J. A. P., Hammitt, K. M., Jones, L., Nichols, K. K., Novack, G. D., Stapleton, F., Will-cox, M. D. P., & Wolffsohn, J. S. (2017). TFOS DEWS II Definition and Classification Report. The Ocular Surface, 15(3), 276–283. https://doi.org/10.1016/j.jtos.2017.05.008
Husna, H. N., Ibrahim, R. A., & Witjaksono, A. (2021). Hubungan pengetahuan pengguna lensa kontak dengan kejadian dry eyes. Jurnal Kesehatan Holistic, 5(2), 40–51. https://doi.org/10.33377/jkh.v5i2.101
Jansen, J. A., Kuswidyati, C., & Chriestya, F. (2022). Association between screen time and dry eye symptoms: Observational-analytic study using cross-sectional design. JKKI: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia, 12(2), art. 7. https://doi.org/10.20885/JKKI.Vol12.Iss2.art7
Lee, S. Y., et al. (2021). Demographic and lifestyle risk factors of dry eye disease subtypes: A cross sectional study. Ocular Surface, 19, 50–58. https://doi.org/10.1016/j.jtos.2020.10.008
Maitra, C., & Rowley, J. (2022). Using a social media based intervention to enhance eye health aware-ness of members of a deprived community in India. Health Education Journal, 81(2), 174–186. https://doi.org/10.1177/02666669211013450
Nina, B., Valeriu, C. V., Vitalie, P., Cusnir, V., & Valeriu, C. V. (2020). Diagnosing the dry eye syn-drome in modern society and among patients with glaucoma: a prospective study. Rom J Ophthalmol, 64(1), 35–42. https://doi.org/10.22336/rjo.2020.1.6
Panjaitan, W. F., Siagian, M., & Hartono, H. (2021). Hubungan pola makan dengan status gizi pada anak Sekolah Dasar Al Hidayah Terpadu Medan Tembung: Penelitian deskriptif analitik dengan desain cross-sectional. Jurnal Dunia Gizi, 8(2), 45–52.
Rahmawati, I. (2021). Pengaruh penggunaan lensa kontak, kelembapan, dan pengetahuan terhadap dry eyes syndrome. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah, 4(1). https://doi.org/10.30651/jkm.v4i1.2038
Sari, M. W., & Hadi, S. (2023). Determinan perilaku cuci tangan pada siswa Sekolah Dasar berdasarkan Teori Green. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia, 15(2), 55–63. https://doi.org/10.22146/jpki.85241
Shen, M., Zhang, J., Li, Z., Wang, Y., & Xu, L. (2022). Prevalence of dry eye disease among Chinese high school students during the COVID 19 outbreak: A cross sectional survey. BMC Ophthalmol-ogy, 22, 408. https://doi.org/10.1186/s12886-022-02408-9
Silva, D. A. N. et al. (2023). Construction and validation of an educational technology to promote the health of postmenopausal women with dry eye syndrome. International Journal of Health Research and Education, 14(6), 112. https://doi.org/10.3390/ijhre1406112
Stapleton, F., Alves, M., Bunya, V. Y., et al. (2017). TFOS DEWS II epidemiology report. The Ocular Surface, 15(3), 334–365. https://doi.org/10.1016/j.jtos.2017.05.003
Tsai, C. Y., Jiesisibieke, Z. L., & Tung, T. H. (2022). Association between dry eye disease and depres-sion: an umbrella review. Frontiers in Public Health, 10, 910608.
Uchino, M., & Schaumberg, D. A. (2013). Dry eye disease: Impact on quality of life and vision. Cur-rent Ophthalmology Reports, 1(1), 29–34. https://doi.org/10.1007/s40135-013-0009-1
Wang, M. T. M., Vidal-Rohr, M., Muntz, A., Diprose, W. K., Ormonde, S. E., & Wolffsohn, J. S. (2021). Association between dry eye disease, self-perceived health status, and self-reported psy-chological stress burden. Clinical and Experimental Optometry, 1–6. https://doi.org/10.1097/OPX.0000000000001672
Zhang, X., Zhao, L., Deng, S., Sun, X., & Wang, N. (2020). Dry eye syndrome in patients with diabe-tes mellitus: prevalence, etiology, and clinical characteristics. J Ophthalmol, 2020, 1-7. https://doi.org/10.1155/2020/8881234
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Rauzatul Hikmah, Nopa Arlianti, Dedi Andria

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.