CLS (Cyber Learning Santri): Optimalisasi Proses Pembelajaran Pondok Pesantren Salafiah sebagai Upaya Merealisasikan Visi Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045 (Studi Kasus: Pondok Pesantren Assalafiyah 1 Luwungragi Brebes)

Penulis

  • Moh. Ali Muddin Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia
  • Firmanda Dwi Septiawan Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.54082/jupin.43

Kata Kunci:

Pendidikan, Pesantren, SDM, Teknologi

Abstrak

Pada tahun 2045 perekonomian dunia diperkirakan tidak lagi bergantung pada pergerakan ekonomi Amerika Serikat (AS). Namun diperkirakan akan berada di Asia, seperti China, India, Korea Selatan, Jepang dan Indonesia. Hal ini dikarenakan kawasan Asia yang terbantu oleh bonus/dividen demografi, salah satunya Indonesia yang akan masuk ke dalam jajaran negara di dunia dengan pertumbuhan ekonomi terbesar pada tahun 2045 mendatang. Namun dengan tingginya angka usia produktif yang mencapai 70% ini, belum tentu dapat menjamin bahwa Indonesia akan benar-benar dapat menikmati bonus demografi, hal ini dikarenakan pemerintah harus segera melakukan optimalisasi dengan investasi lebih besar pada pengembangan sumber daya manusia. Pangkalan Data Pondok Pesantren sebagai lembaga pendidikan mencatat sebanyak 12.688 pondok pesantren salafiyah yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan jumlah yang banyak inilah sangat amat disayangkan apabila belum ada sentuhan metode pembelajaran e-learning dengan memanfaatkan sekumpulan teknologi dan organisasi rantai berupa smart factory, CPS, IoT dan IoS. Mengingat berdasarkan survei penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Aplikasi Informatika dan Informasi dan Komunikasi Publik, Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.

Referensi

Affandi, M. (2001). Membedah Diskursus Pendidikan Islam. Jakarta: Kalimah.

Bawani, I. (1993). Tradisionalisme dalam Pendidikan Islam, Surabaya: Al-Ikhlas.

Daulay, H.P. (n.d). Pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia, Jakarta: Kencana

David & Rangkuti, F (2014). Manajemen Strategi, Edisi Sepuluh. Jakarta : Salemba Empat

Hidayah, Arini. (2012). Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Bandung: PT. Raja Persada.

Idris, Z. (1987). Dasar-Dasar Pendidikan, Padang: Angkasa Raya.

Rianse, U. (2009). Metodologi Penelitian Sosial.Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2015). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung:

Alfabeta.Suharyat, Y. (2009). "Hubungan Antara Sikap, Minat Dan Perilaku Manusia". Jurnal Ilmiah Pendidikan Geografi. Vol. 1(3): hal 1–19.

Suismanto, (2004). Menelusuri Jejak Pesantren, Yogyakarta: Alief Press.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, (2014). Menyiapkan Generasi emas 2045: Memori Akhir Jabatan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan 2010-2014.

Lampiran Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Mastuhu, (2004).Dinamika sistem pendidikan Pesantren, Jakarta:INIS

M. Hasyim, A. (2003). Menggagas Pesantren Masa Depan, Yogyakarta: CV. Qalam.

Martin Van Bruinessen, (1995). Kitab kuning,Pesantren, dan tarekat: Tradisi-tradisi Islam di Indonesia, Bandung: Mizan Anggta IKAPI.

Nasution, H. (1996). Pembaharuan dalam Islam; Sejarah pemikiran dan gerakan, Jakarta: Bulan Bintang.

Diterbitkan

22-01-2022

Cara Mengutip

Muddin, M. A. ., & Septiawan, F. D. . (2022). CLS (Cyber Learning Santri): Optimalisasi Proses Pembelajaran Pondok Pesantren Salafiah sebagai Upaya Merealisasikan Visi Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045 (Studi Kasus: Pondok Pesantren Assalafiyah 1 Luwungragi Brebes). Jurnal Penelitian Inovatif, 2(1), 51–58. https://doi.org/10.54082/jupin.43