Analisis Pengaruh Waktu dalam Proses Pewarnaan Kain Menggunakan Pewarna Alami dari Ekstrak Etanol Kulit Batang Nangka

Penulis

  • Nasa Natalia Program Studi Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Indonesia
  • Ni Wayan Septia Sametri Program Studi Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Indonesia
  • Lidya Tesalonika Program Studi Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Indonesia
  • Okta Prianus Program Studi Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Indonesia
  • Eka Miranda Silaban Program Studi Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Indonesia
  • Nia Hana Petiwi Program Studi Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Indonesia
  • Lilis Rosmaniar Program Studi Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.54082/jupin.511

Kata Kunci:

Ekstraksi, Kulit Batang Nangka, Pewarna Alami, Pengaruh Waktu Pewarnaan, Tekstil

Abstrak

Pewarnaan kain menggunakan pewarna alami telah menjadi perhatian utama dalam upaya mengurangi dampak negatif pewarna sintetis terhadap lingkungan. Ekstrak etanol dari kulit batang nangka (Artocarpus heterophyllus) merupakan salah satu alternatif pewarna alami yang potensial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara kualitatif tentang pengaruh waktu terhadap hasil pewarnaan kain menggunakan ekstrak etanol dari kulit batang nangka. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah ekstraksi dengan pelarut etanol, evaporasi, dan pewarnaan dengan perendaman. Preparasi kulit batang nangka dimulai dengan pengeringan sampel, kemudian dihaluskan menjadi serbuk dan diekstraksi menggunakan pelarut etanol selama 3x24 jam pada suhu ruangan. Larutan hasil ekstraksi disaring dan diuji melalui proses evaporasi. Pewarnaan kain dilakukan dengan mencelupkan kain dalam larutan pewarna alami. Proses pencelupan berulang kali meningkatkan intensitas warna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel dengan jumlah lebih banyak menghasilkan warna yang lebih pekat dan gelap. Selain itu, semakin lama waktu pewarnaan, maka intensitas warna akan semakin pekat. Dapat disimpulakn bahwa waktu pencelupan dan jumlah pewarna yang digunakan berbanding lurus dengan intensitas kepekatan hasil pewarnaan pada sampel ekstrak etanol kulit batang nangka. Studi ini menunjukkan potensi kulit batang nangka sebagai sumber pewarna alami yang efektif serta membuka potensi penggunaan limbah pertanian sebagai sumber pewarna alami yang ramah lingkungan dalam industri tekstil.

Referensi

Angendari, M. D. (2015). Pemanfaatan Kulit Bawang Merah Sebagai Pewarna Kain Dengan Teknik Jumputan Menggunakan Mordan Tawas, Kapur, Dan Tunjung. Jurnal Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan, 12(1). https://doi.org/10.23887/jptk-undiksha.v12i1.4899

Bahri, S. (2019). Ekstraksi Kulit Batang Nangka menggunakan Air untuk Pewarna Alami Tekstil. Jurnal Teknologi Kimia Unimal, 8(2), 73–88. http://ojs.unimal.ac.id/index.php/jtk

Bahri, S. (2020). Ekstraksi Kulit Batang Nangka menggunakan Air untuk Pewarna Alami Tekstil. Jurnal Teknologi Kimia Unimal, 8(2), 73. https://doi.org/10.29103/jtku.v8i2.2683

Gunawan, H., Partomihardjo, T., & Penerbit IPB. (2019). 100 spesies pohon Nusantara : target konservasi ex situ taman keanekaragaman hayati.

Lellis, B., Fávaro-Polonio, C. Z., Pamphile, J. A., & Polonio, J. C. (2019). Effects of textile dyes on health and the environment and bioremediation potential of living organisms. Biotechnology Research and Innovation, 3(2), 275–290. https://doi.org/10.1016/j.biori.2019.09.001

Nansereko, S., & Muyonga, John. H. (2021). Exploring the Potential of Jackfruit (Artocarpus heterophyllus Lam). Asian Food Science Journal, 97–117. https://doi.org/10.9734/afsj/2021/v20i930346

Ojwang, R., Muge, E., Mbatia, B., Mwanza, B., & Ogoyi, D. (2017). Comparative Analysis of Phytochemical Composition and Antioxidant Activities of Methanolic Extracts of Leaves, Roots and Bark of Jackfruit (Artocapus heterophyllus) from Selected Regions in Kenya and Uganda. Journal of Advances in Biology & Biotechnology, 16(1), 1–13. https://doi.org/10.9734/JABB/2017/37355

Wahyu, M., Mukti, P., Made Sumantra, I., Ni, D., Karuni, K., Program, :, Kriya, S., Rupa, S., & Desain, D. (2023). Studi Pemanfaatan Warna Alam Pada Produk Tekstil (Vol. 3, Issue 2).

Widoretno, D. R., Kunhermanti, D., Mahfud, M., & Qadariyah, L. (2017). Ekstraksi Kayu Nangka (Artocarpus heterophyllus lam) dengan Pelarut Etanol sebagai Pewarna Tekstil Menggunakan Metode Microwave-Assisted Extraction. Jurnal Teknik ITS, 5(2). https://doi.org/10.12962/j23373539.v5i2.16761

Yusuf, M. (2019). Synthetic Dyes: A Threat to the Environment and Water Ecosystem. In Textiles and Clothing (pp. 11–26). Wiley. https://doi.org/10.1002/9781119526599.ch2

Diterbitkan

16-09-2024

Cara Mengutip

Natalia, N., Sametri, N. W. S. ., Tesalonika, L., Prianus, O., Miranda Silaban, E., Petiwi, N. H., & Rosmaniar, L. (2024). Analisis Pengaruh Waktu dalam Proses Pewarnaan Kain Menggunakan Pewarna Alami dari Ekstrak Etanol Kulit Batang Nangka . Jurnal Penelitian Inovatif, 4(4), 1863–1868. https://doi.org/10.54082/jupin.511